Roberto Di Matteo (Alex Livesey/Getty Images)
Chelsea meraih trofi Liga Champion musim 2011/12 usai menaklukkan tuan rumah Bayern Muenchen 4-3 via adu tendangan penalti di Allianz Arena, Minggu (20/5) dini hari tadi WIB. Bayern mengalami nasib tragis persis final Liga Champion pada musim 1981/82.
Jupp Heynckes dan tim dikalahkan oleh seorang caretaker Chelsea bernama Roberto Di Matteo. Tidak ada yang menduga kalau seorang pengambil alih, mampu mengejutkan dunia dengan cara menjuarai Liga Champion.Butuh waktu lama bagi seorang juru taktik untuk meraih gelar juara paling bergengsi di seluruh benua Eropa. Sir Alex Ferguson merupakan contohnya. Ia sudah menangani Manchester United selama 26 tahun dan cuma meraih dua kali gelar juara Liga Champion pada musim 1998/99 dan 2007/08.
Bandingkan dengan Roberto Di Matteo dan Tony Barton. Untuk nama kedua, mungkin anda bertanya-tanya, siapakah dia?
Anthony Edward Barton adalah seorang caretaker Aston Villa pada musim 1981/82. Pria asal Inggris yang meninggal pada usia 56 tahun, berjasa besar dalam memberikan trofi Liga Champion satu-satunya bagi Aston Villa. Mereka mengalahkan Bayern Muenchen 1-0 pada laga final di Feyenoord Stadium, Rotterdam, Belanda. Gol tunggal kemenangan The Villans dicetak oleh mantan pelatih tim nasional Indonesia yaitu Peter Withe, pada menit ke-67.
Kini, sukses Barton diikuti oleh Roberto Di Matteo. Lagi-lagi Bayern Muenchen yang jadi korban keperkasaan dua caretaker tersebut.
إرسال تعليق
Silahkan Tulis Komentar Anda ...
Tinggalkan komentar anda jika anda memiliki kritik/saran atau artikel saya yang kurang dimengerti.
By: Dhi-_-Dix